PROSES PEMBELAJARAN


PROSES PEMEBELAJARAN

1.Pengertian proses pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang juga berperan dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa untuk menuju tujuan yang lebih baik.

Pendapat parah Ahli tentang Proses Pembelajaran

1. Rustaman,(2001:461) pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar.  

2 Bafadal (2005:11), pembelajaran dapat diartikan sebagai “segala usaha atau proses belajar mengajar dalam rangka terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien”.

3.Jogiyanto (2007:12) juga berpendapat bahwa pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi suatu situasi yang dihadapi dan karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan-kecenderungan reaksi asli kematangan atau perubahan-perubahan sementara.

4.menurut Rooijakkers (1991:114): “Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar mengajar menyangkut kegiatan tenaga pendidik, kegiatan peserta didik, pola dan proses interaksi tenaga pendidik dan peserta didik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar dalam kerangka keterlaksanaan program pendidikan”

5.Winkel (1991:200) “proses pembelajaran adalah suatu aktivitas psikis atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap

2.Tujuan Pembelajaran 

Tujuan pembelajaran sebenarnya adalah untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuan intelektual para siswa dan merangsang keingintahuan serta memotivasi kemampuan mereka (Dahar, 1996:106). 

Tujuan Pembelajaran di bagi menjadi 3 yaitu:

1.Kognitif (kemampuan intelektual)

Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individu mengenal dunia sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual.

2.Afektif (perkembangan moral)

Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan, nilai-nilai yang disebut juga perkembangan moral.

3. Psikomotorik (keterampilan).

tujuan psikomotorik adalah menyangkut perkembangan keterampilan yang mengandung unsur-unsur motorik sehingga siswa mengalami perkembangan yang maju dan positif.

3. Komponen-komponen Pembelajaran  

komponen-komponen dalam pembelajaran, karena antara proses pembelajaran dengan komponen pembelajaran saling berkaitan dan membutuhkan.

Beberapa komponen pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:  

A. Guru  

        Guru merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh pada proses pembelajaran, karena guru memegang peranan yang sangat penting antara lain menyiapkan materi, menyampaikan materi, serta mengatur semua kegiatan belajar mengajar dalam proses pembelajaran. Menurut pendapat Sardiman (1990:123), diungkapkan bahwa guru adalah “komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan".Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Zain dkk (1997:50), "menyatakan bahwa dalam suatu proses belajar, siswa memerlukan seorang guru sebagai suatu sumber bahan dalam menyampaikan materi serta sejumlah 12 ilmu pengetahuan guna berkembangnya pendidikan siswa dan sumber daya manusia".

B. Siswa

         Komponen lain yang juga berpengaruh terhadap jalannya suatu kegiatan belajar mengajar adalah siswa atau biasa juga disebut dengan peserta didik. Siswa sebagai individu adalah orang yang tidak bergantung pada orang lain dalam arti bebas menentukan sendiri dan tidak dipaksa dari luar, maka daripada itu dalam dunia pendidikan siswa harus diakui kehadirannya sebagai pribadi yang unik dan individual (Ahmadi dan Uhbiyati, 2001:39). Setiap siswa memiliki karakteristik individual yang khas dan terus berkembang meliputi perkembangan emosional, moral, intelektual dan sosial. Perkembangan ini berpengaruh terhadap kemampuan siswa sebagai subjek pendidikan (Sunarto dan Hartono, 2002:181).Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa adalah peserta didik dengan pribadi unik yang menjadi subjek pendidikan.

C. Materi Pembelajaran 

        Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam hal ini Mukmin (2004:47). Berpendapat: “Materi pembelajaran atau sering disebut materi pokok adalah pokokpokok materi pembelajaran yang harus dipelajari mahasiswa/ siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator ketercapaian kompetensi” Nana dan Ibrahim (2003:100) mengatakan “materi pembelajaran merupakan suatu yang disajikan guru untuk diolah dan kemudian dipahami oleh siswa, dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan”. 

Dalam hal ini, materi pembelajaran musik mempunyai unsur-unsur dasar,yaitu:

1). Teori Musik 

      Menurut SM. Hanna (2004:ii) dalam Diktat Teori Musik Dasar, teori musik merupakan suatu pelajaran yang berisi tentang dasar-dasar musik, misalnya: tangga nada, akor (harmoni), irama, melodi dan latihan membaca nada-nada serta latihan menulis tangga nada.

Hal-hal yang dipelajari dalam teori musik di band ini mencakup: ritme, harmoni, melodi dan nada. Tujuan diberikannya pelajaran teori musik adalah untuk memperkenalkan dan melatih siswa dalam membaca notasi musik, baik itu notasi angka maupun notasi balok.

2). Solfeggio 

       Solfege (Pr.) – solfeggio; metode latihan pendengaran, dinyanyikan dengan cara solmisasi: do-re-mi-fa-sol-la-si-do atau suku kata terbuka (vokal). Solfege (solfes) juga sebutan bagi latihan vokal (Banoe, 2003:384). Solfeggio (ilmu pendengaran) merupakan istilah yang semula mengacu pada menyanyikan tangga nada, interval dan latihan-latihan melodi ( solmization ) yaitu menyanyikan nada-nada musik dengan menggunakan suku kata (Nurima, 2007:80). Dari penjelasan tentang pembelajaran solfeggio di atas, bertujuan untuk melatih kepekaan siswa dalam mendengar nada-nada dan akor (harmoni) yang terdapat pada sebuah lagu maupun instrumen musik.

3). Apresiasi Musik

       Istilah apresiasi berasal dari bahasa Inggris, yakni appreciate yang berarti menghargai (John M. Echols dan Hassan Shadily, 2007:35). Jadi apresiasi musik dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memahami musik dengan menghargainya. Apresiasi musik didefinisikan sebagai dicapainya kemampuan untuk mendengar musik dengan penuh pengertian, karena pengalaman musikal manusia beraneka ragam dan sejauh ini tidak ada yang memiliki pengalaman yang persis sama (Hugh M. Miller, 1958:1). Tujuan pelajaran apresiasi musik adalah untuk meningkatkan tingkat pemahaman terhadap lagu-lagu dan aliran musik ( genre ) yang sedang berkembang saat ini.

4). Keterampilan Bermain Alat Musik 

       Dalam proses pembelajaran musik band, paling tidak siswa memerlukan empat kemampuan yakni: a) belajar untuk mengetahui, b) belajar untuk dapat melakukan, c) belajar untuk dapat mandiri, dan d) belajar untuk dapat bekerjasama (Diptoadi, 1999:165). Oleh karena itu, dalam pembelajaran musik band guru tidak hanya membekali murid dengan ilmu pengetahuan teori musik saja, melainkan murid juga diajarkan untuk dapat melakukan teori tersebut yang diterapkan ke dalam alat musiknya masing-masing. 

D. Metode Pembelajaran

         Metode pembelajaran merupakan komponen yang diperlukan oleh guru setelah menentukan materi pembelajaran. Berbagai macam metode dapat digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan pembelajaran itu. Oleh karena itu dalam proses kegiatan bermusik di pembelajaran musik band, metode sangat dibutuhkan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran musik tersebut.  Mengemukakan metode adalah cara yang digunakan pada saat berlangsungnya pengajaran dengan mengatur sebaikbaiknya materi yang disampaikan agar memperoleh pembelajaran yang terencana untuk mencapai tujuan.

Jamalus (1991:120) mengemukakan bahwa: “Metode pembelajaran musik adalah cara yang ditempuh untuk mencapai suatu pembelajaran musik secara bertahap menurut tingkat urutan yang logis. Metode pembelajaran musik ini didasarkan atas tahapan tingkat urutan kegiatan belajar musik. Urutan kegiatan musik haruslah mungkin tahapan syarat tingkat urutan materi pembelajaran musik logis. Metode yang digunakan seorang guru musik akan sangat tergantung pada pandangan tentang sifat dan hakikat musik itu sendiri, sifat dan hakikat belajar, serta sifat dan hak pembelajaran musik”.  Macam-macam metode pembelajaran menurut Nana dan Ibrahim (2003:105), metode yang biasa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar antara lain seperti metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode tanya jawab, dan metode latihan ( drill ).

Penggunaan metode dalam pembelajaran musik yang digunakan dalam pembelajaran musik band dapat dijelaskan sebagai berikut:

 1) Metode ceramah

          Metode ceramah menurut Sanjaya (2008:147) dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Pengertian senada juga diungkapkan oleh Hasibuan (2002:13), metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan yang ekonomis dan efektif untuk informasi dan pengertian.

 Penjelasan materi lagu dengan metode ceramah oleh pelatih meliputi: a) isi dari materi lagu yang akan dimainkan dan dinyanyikan, b) tangga nada yang digunakan, c) bentuk lagu yang akan diaransemen baik oleh siswa sendiri maupun hasil aransemen pelatih, dan d) cara menginterprestasikan lagu. Melalui metode ceramah diharapkan penyampaian materi dari pelatih kepada siswa dapat diterima dengan mudah.

2) Metode demonstrasi 

           Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu, selain itu pada metode ini guru memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, di mana keaktifan biasanya lebih banyak pada pihak guru.

 Menurut Sudjana (1989:83) metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang cukup efektif, sebab membantu para siswa untuk memperoleh 20 jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu, selain itu pada metode ini guru memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, di mana keaktifan biasanya lebih banyak pada pihak guru.

Mulyani  Permana (1988:54) menyatakan bahwa metode demonstrasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan mempergunakan dan mempertunjukan kepada peserta didik suatu proses, situasi tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukan oleh guru atau sumber lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.

3) Metode diskusi

         Diskusi adalah percakapan ilmiah yang responsive berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan problematic (Sagala, 2005:208). Sedangkan menurut pendapat Suryosubroto (1997:179), yang mengemukakan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok-kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan dalam memecahkan suatu masalah.

 Metode diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat mengenai bahan pengajaran yang diberikan guru kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat serta membuat kesimpulan guna memecahkan suatu masalah. 

4) Metode latihan ( drill )

        Menurut Sagala (2005:217), metode latihan atau drill adalah metode pembelajaran dengan cara mengulang-ulang, metode ini pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan dan keterampilan dari apa yang telah dipelajari.

Berdasarkan  pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode latihan ( drill ) wajib diikuti oleh siswa dalam pembelajaran musik di band karena untuk memperoleh suatu ketangkasan dan keterampilan dari apa yang telah dipelajari pada metode sebelumnya seperti metode ceramah dan 22 metode diskusi. Pada proses pembelajaran musik dengan menggunakan metode latihan ini, keterampilan siswa dalam memainkan instrumen masingmasing di band akan semakin berkembang dari waktu ke waktu. 

e. Media Pembelajaran

       Suatu proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan maksimal apabila tidak didukung oleh media sebagai sarana untuk memudahkan seorang guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Media merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik (Danim, 1995:7).

 Adapun media yang digunakan dalam pembelajaran musik bagi kelompok band antara lain:

 1) Seperangkat alat musik seperti gitar, bas, drum-set, keyboard dan seperangkat unit elektronik penguat suara ( amplifier ).

 2) Buku-buku musik sebagai teori atau modul pembelajaran musik. 

3) Kaset atau mp3 untuk memperdengarkan bahan lagu. 

4) Studio musik yang digunakan untuk proses pembelajaran praktik.

 f. Evaluasi Pembelajaran 

       Komponen yang terakhir pada bagian proses pembelajaran adalah evaluasi. Evaluasi menurut pendapat Suryobroto (1986:12) mengatakan: 23 “Evaluasi merupakan barometer untuk mengukur tercapainya proses interaksi, dengan mengadakan evaluasi dapat mengontrol hasil belajar siswa dan mengontrol ketepatan suatu metode yang digunakan oleh guru sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat dioptimalkan” Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Sudjana (2003:148), bahwa evaluasi bertujuan untuk melihat atau mengukur belajar para siswa dalam hal penguasaan materi yang telah dipelajari sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

 Tujuan evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan penilaian untuk mengukur dan mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran serta mengontrol ketepatan suatu metode yang digunakan oleh guru terhadap siswa. Maka daripada itu, diharapkan evaluasi sangat berpengaruh pada kemajuan kemampuan siswa untuk lebih baik. 

 4. Musik

      Dalam kamus musik (Banoe, 2003:288) pengertian musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia. Pendapat lain tentang musik, musik adalah ungkapan perasaan seseorang yang tertuang dalam urutan nada-nada 24 dengan susunan sedemikian rupa sehingga memiliki nilai keindahan (Diah, 2003:1). Sejalan dengan penjelasan di atas, Jamalus (1988:1) mengemukakan bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu melodi, harmoni, irama, bagian-bagian lagu dan ekspresi sebagai kesatuan. Adapun unsur-unsur musik menurut pendapat Jamalus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

 a. Melodi 

    Menurut Jamalus (1988:16), melodi adalah rangkaian nada yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan atau ide, di samping itu rangkaian nada tersebut mengandung makna musikal.

b. Harmoni

    Menurut pendapat Jamalus (1988:30), harmoni adalah bunyi gabungan dua nada atau lebih yang berbeda tingginya dan kita dengar serentak. Dasar dari paduan nada ini adalah trinada. Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Kodijat (1989:32), harmoni adalah selaras atau sepadan, bunyi serempak menurut harmoni yaitu pengetahuan tentang hubungan nada-nada dalam akor serta hubungan antara masing-masing akor. Jadi akor di sini sebagai perpaduan nada-nada yang berbunyi serempak merupakan salah satu dasar harmoni.

 dijelaskan bahwa harmoni adalah gabungan dari beberapa nada. Dengan kata lain harmoni adalah penggabungan beberapa nada yang dibunyikan secara serentak dalam bentuk akor sehingga terdengar bunyi yang harmonis.

c. Pola Irama

       Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam sebuah musik (Jamalus, 1988:7-8). Irama tersusun dari sekelompok bunyi dan diam yang berhubungan dengan panjang pendeknya notasi dan berat ringan tekanan atau aksen pada not sehingga membentuk pola irama, sehingga akan dapat didengar serta dirasakan pola irama dan pukulan yang bergerak menurut bentuk musiknya (Soeharto, 1982:5-51). Panjang pendeknya (durasi) not-not, membentuk suatu irama yang digambarkan dalam simbol-simbol not. Panjang not ditentukan oleh durasi dari tiap getaran yang disebut beat (pukulan). Birama merupakan kumpulan pukulan-pukulan dalam kelompok terkecil (Mudjilah, 2004:7).

Pola irama adalah keterpaduan antara unsur-unsur elemen waktu hingga membentuk satu motif ritme tertentu yang dimainkan secara berulang-ulang.

d. Bagian-bagian Lagu

     Dasar pembentukan lagu ini mencakup pengulangan suatu bagian (repetisi), pengulangan dengan macam-macam perubahan (variasi sekuens), atau penambahan bagian baru yang berlainan / berlawanan (kontras), dengan selalu memperhatikan keseimbangan antara pengulangannya dan perubahan (Jamalus, 1988:35). Pada umumnya dalam sebuah lagu, terdapat bagian-bagian yang penting untuk membentuk lagu tersebut menjadi satu kesatuan. Bagian-bagian lagu tersebut di antaranya: intro, bait, reff, interlude dan coda (http://www.bagianbagian-lagu.com/artikel). Adapun penjelasan tentang bagian-bagian lagu tersebut adalah: 

1) Intro Intro merupakan pengawalan lagu masuk, kebanyakan dari intro berupa instrumen yang not-notnya diambil dari bagian lagu tersebut. Kata lainnya intro adalah melodi awal sebelum memasuki lagu.

 2) Bait Bait merupakan awalan dari sebuah lagu, biasanya atau pola nadanya hampir sama terkadang diulang-ulang lagi sampai ketahapan bagian 29 berikutnya, hanya diganti syairnya saja. Penulisannya terkadang memakai bait 1, bait 2, dan seterusnya, bait merupakan titik awal penceritaan lagu. 

3) Reff Arti dari reff adalah ‘Pengulangan’, maksudnya ada bagian lagu yang dinyanyikan berulang-ulang. Kebanyakan dari reff notasi pengulangannya sama dan syairnya sama, namun tidak menutup kemungkinan syairnya sedikit dimodifikasi, hanya biasanya tidak jauh dari reff yang pertama.

 4) Interlude Interlude merupakan sisipan musik di tengah lagu. Interlude ini adalah bagian yang menyambungkan antara bait dengan bait atau bait dengan reff. Pada umumnya tidak terdapat syair dalam interlude ini, karena interlude hanya terdiri dari beberapa bar atau pola akor.

 5) Coda Coda atau ending merupakan bagian lagu yang paling akhir, mengacu pada lagu-lagu yang sudah ada. Pada umumnya lagu akan berhenti di bar terakhir.

e. Ekspresi

 Ekspresi dalam bentuk musik adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik dalam pengelompokan frase ( phrasing ) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi, disampaikan kepada pendengarnya (Jamalus, 1988:38). Pendapat yang hampir sama dikemukakan juga oleh Syafiq 30 (2003:94), bahwa ekspresi adalah bagaimana seseorang mengungkapkan atau menyampaikan perasaan tersirat dari sebuah lagu. 

Tujuan pembelajaran musik antara lain:

 1) Mengetahui bahwa musik adalah alat untuk berekspresi.

 2) Mengerti bahwa interprestasi dan ekspresi musik dapat dilakukan melalui komunikasi dengan media bahasa baik lisan maupun simbol-simbol.

 3) Mampu mengembangkan keterampilan non verbal untuk berekspresi musik seperti dengan gerak jasmaniah, dengan imajinasi visual dan dengan alat musik.

 4) Mengembangkan sejumlah keterampilan melalui pengalaman indera, sehingga siswa diharapkan dapat menilai terhadap kemajuan yang diperolehnya sendiri maupun yang dicapai oleh teman-temannya yang lain dalam berolah musik. 

5. Ekstrakurikuler

 Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar rencana pelajaran atau kegiatan tambahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:384), sedangkan Muhadjir (1987:118) mengatakan bahwa: “Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk pada waktu libur) yang dilakukan sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya”

 Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus  diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah (Sudjana, 1989:139). 

6. Band

 a.) Sejarah Band Dr. Wayne Dyess, Professor of Trombone, Lamar University (1998:2) mengatakan bahwa seni musik band berkaitan dengan keharmonisan pola nada sehinga enak terdengar di telinga. Dia juga mengatakan bahwa grup band adalah sekelompok musisi yang bersama-sama membentuk komunitas hiburan musik dalam bingkai orkestra. Band merupakan suatu perkembangan dari seni musik. 

Band adalah grup musik yang mempunyai perkembangan dari sebuah kelompok orkestra. Lahirnya sebuah Big Band berasal dari orchestra. Definisi orchestra itu sendiri adalah sebuah kumpulan musik dengan besetting komplit, yaitu instrumen-instrumen gesek, tiup, petik, pukul dan lain-lain. 

Band (Inggris) kelompok pemain musik dengan peralatan yang disesuaikan dengan tujuan pengadaannya. Misalnya band militer, band sekolah, band perkusi, marching band dan brass band (Soeharto, 1992:15).Band (Inggris) kelompok pemain musik dengan peralatan yang disesuaikan dengan tujuan pengadaannya. Misalnya band militer, band sekolah, band perkusi, marching band dan brass band (Soeharto, 1992:15).  

Adapun jenis atau macam-macam band dapat dijabarkan dan dijelaskan sebagai berikut (Banoe, 2003:42):

 1) Drum band adalah lazimnya hampir sama dengan marching band yaitu band pendukung baris-berbaris yang perangkat pokoknya berbagai ragam drum. Tipikal bentuk dan penampilan drum band yang paling dikenal adalah drum band yang dimiliki oleh institusi kemiliteran ataupun kepolisian. 

2) Combo band adalah satuan musik kecil yang lazim mengiringi penampilan pentas secara improvisasi dan spontan. 

3) Big band adalah satuan musik besar, baik ditiup maupun campuran sebagai penyaji karya musik iringan atau musik hiburan. 

Dari beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa band adalah kesatuan musik kecil yang terdiri dari 4 sampai 8 orang yang membawakan lagu-lagu jenis pop, jazz dengan ciri khas gaya tersendiri yaitu mengemukakan beat-nya (gerak irama). Pada umumnya satu perangkat band terdiri dari alat musik seperti gitar, bas, drum-set, keyboard dan vokal. 

b. Format Band ( Combo )

      Dalam istilah atau definisi tentang combo sangat terbatas, namun secara definisi standar internasional dalam artian bahasa combo adalah penggalan dari kata kombinasi ( combine ) yang mempunyai arti mencampur (mengkomposisikan) beberapa jenis instrumen menjadi kesatuan yang harmonis (James Half, 1967:62). Combo band termasuk satuan atau kelompok musik kecil yang lazim mengiringi penampilan pentas secara improvisasi dan spontan (Banoe, 2003:42). 

c. Alat Musik / Instrumen yang digunakan dalam Band ( Combo )

      Beberapa macam instrumen / alat musik yang biasa dan standar digunakan dalam combo band di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Gitar elektrik Gitar elektrik termasuk dalam alat musik elektrik (Randipoo, 2008:5) yaitu sejenis gitar yang menggunakan pick-up (komponen elektrik) untuk 35 mengubah bunyi atau getaran dari senar ( string ) gitar menjadi arus listrik yang akan dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier (pengeras suara) dan loud speaker. 

Dalam bermain band, fungsi alat musik gitar adalah sebagai pengiring atau rhythm section dan terkadang dapat juga berfungsi sebagai melodi atau lead pada lagu. Senar gitar elektrik terdiri dari 6 senar, yaitu: senar 1 ditala dengan nada e1 , senar 2 ditala dengan nada b, senar 3 ditala dengan nada g, senar 4 ditala dengan nada d, senar 5 ditala dengan nada A, dan senar 6 ditala dengan nada E. 

2) Bas elektrik

     Bas elektrik atau sering disebut juga gitar bas merupakan alat musik seperti gitar yang terdiri dari 4-6 buah senar dan dimainkan dengan cara dipetik. Pada umumnya badan ( body ) bas elektrik lebih besar daripada 36 badan gitar. Yang membedakan gitar dan bas adalah alat musik bas memainkan nada-nada rendah dan karakter bunyi senar pada bas lebih rendah ( low string ), ini terlihat pada dawai atau senar bas lebih besar dibanding gitar (Sudrajat, 2008:1). Bas elektrik juga menggunakan komponen elektrik ( pick-up ) untuk mengubah bunyi atau getaran dari senar.

Dalam bermain band, fungsi bas adalah sebagai pengiring ( rhythm section ) dan sebagai pemberi ketukan atau tempo serta memperjelas pijakan-pijakan akor. Pada umumnya bas elektrik memiliki 4 senar, yaitu senar 1 nada G, senar 2 nada D, senar 3 nada A, dan senar 4 nada E. Akan tetapi, ada juga bas elektrik yang memiliki 5 senar dengan ditambah nada B di atas senar 4 atau E dan ada juga bas senar 6 yang ditambah senar paling bawah dengan ditala nada C. 

3) Drum-Set 

      Drum-set adalah seperangkat alat musik yang juga disebut membranophone, berarti sebuah alat yang menghasilkan suara dari selaput yang bergetar dan biasanya dimainkan dengan cara dipukul menggunakan sebuah alat dari kayu yang sering disebut stick (Machfauzia, 2006:9). Pada umumnya drum modern terdiri dari berbagai instrumen, yaitu: Hi-hat, cymbal (crash dan ride), tom, floor-tom, dan bass drum. 

Dalam bermain band, fungsi drum sangatlah penting dalam memberi ketukan atau beat dan pengatur tempo. 

4) Keyboard 

      Keyboard dalam Kamus Bahasa Inggris artinya adalah papan tuts (piano) atau papan tombol jari. Menurut pendapat Soewito (1996:125) menyatakan keyboard adalah alat musik penyempurnaan dari piano. Keyboard adalah alat musik yang termasuk dalam klasifikasi electrophone 38 yaitu alat musik yang ragam bunyi atau penguat bunyinya disebabkan karena adanya daya listrik.

    Keyboard adalah alat musik elektronik berbentuk papan yang terdapat tombol-tombol atau tuts di atasnya dan dimainkan dengan ditekan menggunakan jari-jari tangan yang menghasilkan bunyi suara tiruan dari alat musik aslinya (akustik) berupa nada hasil manipulasi kunci-kunci lagu.

     Dalam bermain musik band, fungsi instrumen keyboard antara lain: a) sebagai alat musik harmonis yaitu alat musik yang memainkan akor-akor untuk mengiringi jalannya sebuah lagu, b) memberikan filler-filler (isian) pada lagu, dan c) bisa juga berfungsi untuk memainkan melodi lagu. Susunan tombol-tombol pada keyboard searah dari bagian kiri bernada rendah dan tuts sebelah kanan bernada tinggi. 

5) Vokal 

     Vokal bisa diartikan sebagai suara manusia karena suara-suara yang ditimbulkan oleh sesuatu yang bukan manusia tidak bisa dikategorikan sebagai vokal (Pramayuda, 2010:34). Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Soeharto (1982:1), yang dimaksud vokal yaitu memakai pita suara di dalam mulut kita sebagai sumber suara.

      Menurut Ali (2006:33), suara manusia dibagi menjadi 2 yaitu suara perempuan dan suara laki-laki. Untuk vokal perempuan ada suara tinggi yang disebut sopran dan suara rendah yang disebut alto. Sedangkan untuk vokal laki-laki ada suara tenor (suara tinggi) dan bas (suara rendah). 

d. Aransemen

     Pengertian aransemen adalah gubahan lagu untuk orkes atau kelompok paduan musik besar dan kecil, baik vokal maupun instrumental (Banoe, 2003: 30). Dalam Ensiklopedia musik (http://www.pengertian+aransemen.com/pdf) dinyatakan bahwa: 

“…Arrangement is an activity rewrite existing music for use on a number of instruments or voices, in harmony or with the addition of the original…”

 “…Aransemen merupakan aktivitas menulis ulang sebuah musik yang telah ada untuk digunakan pada sejumlah instrumen atau suara, dalam harmoni atau dengan tambahan dari hasil orisinilnya…”

     Adapun tujuan dalam mengaransemen atau mengaransir lagu adalah:

 1) Memberikan nuansa bagi karya orisinilnya. Artinya, aransemen baru dapat memberikan nuansa baru yang berbeda dari karya aslinya.

 2) Menghilangkan perasaan monoton karena mendengarkan aransemen musik yang berbeda. Seorang arranger dapat merubah, menambah karya yang telah ada sehingga dapat mengurangi kesan monoton. 

3) Musik lama dapat terkesan baru sehingga orang dapat menikmatinya kembali musiknya sejalan perkembangan instrumen musik dan perkembangan teknologi perekam suara

. 4) Memberikan nilai tambah bagi musik yang diaransir. Aransemen merupakan gubahan, pengembangan dari karya sebelumnya yang terus menerus dapat berkembang dan menjadi nilai tambah dari karya orisinilnya. 

5) Memberikan genre baru, seiring dengan perkembangan teknologi dan masyarakat itu sendiri. Seiring perubahan zaman, musik akan mengalami perubahan sesuai dengan ruang dan waktu.

     Langkah-langkah dalam mengaransemen lagu pada pembelajaran musik kelompok band menurut Harry, dkk (2006:53) dapat dilakukan sebagai berikut:

 1) Memilih dan menentukan lagu yang akan diaransemen 

2) Menentukan dan membagi jenis alat musik yang akan dimainkan untuk membawakan lagu tersebut, misalnya instrumen melodi, instrumen pengiring harmoni, instrumen pengiring bas, dan instrumen pengiring ritme. 

3) Menentukan pola irama, tempo dan tangga nada yang sesuai. Beberapa pola dasar yang umum digunakan di antaranya fusion, salsa, swing, disco dan rock.

 4) Menetapkan bentuk aransemen 

5) Mencari dan menentukan progresi akor 

B. Penelitian yang Relevan

       Berdasarkan penelitian Apsi Santi M.S (2006) dalam skripsi yang berjudul “Pembelajaran Band di TK Batik PPBI Yogyakarta” menyimpulkan, pembelajaran musik dalam band bertujuan memberi pengalaman bagi siswa untuk dapat merasakan keindahan seni dan bunyi yang diwujudkan dengan kemampuan bermain musik, dilihat dari aspek materi, aransemen, media, metode, evaluasi dan langkah-langkah pembelajaran lainnya.

 

Post a Comment

أحدث أقدم