Pengertian
Kewirausahaan adalah : Semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Produk Kreatif : Sebuah produk yang telah mendapat perlakuan/modifikasi sehingga menjadi sesuatu yang baru.
1. Organisasi sarana dan prasarana yang digunakan pada kegiatan usaha
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa, sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat, dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Fungsi pengorganisasian harus dikelola sedemikian rupa agar pelaksanaan kegiatan Dapat berjalan dengan efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasi merupakan suatu proses penyusunan struktur organisasi dan tersedianya sumberdaya (tenaga, keuangan, prasarana dan sarana) dalam organisasi.
Hasil dari pekerjaan pengorganisasian adalah terbentuknya wadah (entity) atau satuan organisasi yang didalamnya ada perangkat organisasi agar tugas-tugas yang dipercayakan kepada pendukung dapat terlaksana.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang suatu proses usaha. Secara Umum, sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. (contohnya: sabit, cangkul, dan lainnya.) Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya produksi. (contohnya: lahan, jalan, parit, pabrik, tempat kerja, dan lainnya).
3. Proses Produksi
Produksi dapat diartikan dalam arti luas, adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna (manfaat) suatu barang/jasa yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Jadi, inti dari kegiatan produksi adalah menambah atau menciptakan nilai guna atau manfaat dari suatu barang/jasa.
Manfaat (utility) yang diciptakan terdiri dari manfaat bentuk, manfaat tempat, dan manfaat waktu. Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:
1. Manfaat Bentuk (Form Utility) Seorang wirausaha membuka usaha pengolahan limbah plastik menjadi berbagai pot bunga plastik, mengolah sampah rumah tangga menjadi makanan ternak, mengolah singkong menjadi kripik, dan sebagainya.
2. Manfaat Tempat (Place Utility) Seorang wirausaha membuka usaha penjualan batu-batu kali di daerah perkotaan, yang diambil dari sungai/kali di desa, atau seorang petani membawa kelapa hasil kebun untuk dijual ke pasar di kota.
3. Manfaat Waktu (Time Utility) Seorang wirausaha melakukan kegiatan penyimpanan sebagian padi hasil panennya untuk dijual atau dimanfaatkan pada musim paceklik. Seseorang yang membuka usaha pembuatan jas hujan untuk dijual menjelang atau pada saat musim hujan (Budiwati, 2004).
Pengertian produksi menurut Ginting (2007) adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk dan jasa yang dihasilkan.
Menurut Suryana (2011), beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Lokasi Operasi Lokasi untuk bisnis memerlukan tempat yang strategis, efesien, dan menarik baik bagi perusahaan maupun bagi pelanggan, sehingga konsumen tetap loyal. Contoh, dekat ke pemasok, konsumen, transportasi, atau alat.
2. Volume Operasi Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas. Volume operasi yang berlebihan akan menimbulkan masalah baru dalam penyimpanan/penggudangan, yang pada akhirnya mempengaruhi harga pokok penjualan.
3. Mesin dan peralatan Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan yang akan dating, serta harus disesuaikan dengan luas produksi agar tidak terjadi kelebihan kapasitas.
4. Bahan baku dan bahan penolong Bahan baku dan bahan-bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga biaya bahan baku menjadi efesien.
5. Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana kualifikasinya. Jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya. 6. Tata Letak Tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat dan prosesnya praktis, sehingga dapat mendukung proses produksi.
Menurut Sagoro (n.d.), wujud dari proses produksi dan operasi yang dilakukan dibedakan atas empat macam, yakni:
1. Proses kimia adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia.
2. Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dengan mengubah bentuk.
3. Proses perakitan (assembling) adalah proses produksi yang menggabungkan komponen-komponen menjadi produk akhir.
4. Proses transportasi adalah proses operasi menciptakan perpindahan barang.
Menurut Assauri (2004), jenis-jenis proses produksi terbagi menjadi dua, yaitu proses produksi terus menerus dan proses produksi terputus-putus.
1. Proses produksi terus-menerus.
Merupakan proses produksi yang terdapat pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. Ciri-ciri proses produksi terus-menerus adalah:
1. Produksi dalam jumlah besar (produksi massa), variasi produk sangat kecil dan sudah distandardisasi.
2. Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan berdasarkan urutan proses pembuatan dari produk yang dihasilkan, yang disebut product lay out atau departementation by product.
3. Mesin bersifat khusus (special purpose machines), merupakan mesin-mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk.
4. Operator tidak harus memiliki keahlian/skill yang tinggi, karena mesin-mesin yang bersifat khusus bersifat otomatis.
5. Jika salah satu mesin/peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
6. Tenaga kerja sedikit.
7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses, kecil.
8. Dibutuhkan ahli pemeliharaan peralatan (maintenance specialist) yang berpengetahuan dan berpengalaman.
9. Pemindahan bahan dengan peralatan (handling) yang tetap (fixed path equitment) menggunakan ban berjalan (conveyor).
Kelebihan proses produksi terus-menerus adalah:
1. Biaya per unit rendah karena produk dalam volume yang besar dan distandardisasi.
2. Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3. Biaya tenaga kerja rendah.
4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Kekurangan proses produksi terus-menerus adalah:
1. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
2. Proses produksi mudah terhenti, yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
3. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
2. Proses produksi terputus-putus. Merupakan proses produksi yang tidak memiliki urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Ciri- ciri proses produksi yang terputus-putus adalah:
1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar dan berdasarkan pesanan.
2. Menggunakan process lay out (departementation by equipment).
2. Proses produksi terputus-putus.
Merupakan proses produksi yang tidak memiliki urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Ciri-ciri proses produksi yang terputus-putus adalah:
1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar dan berdasarkan pesanan.
2. Menggunakan process lay out (departementation by equipment).
3. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum (general purpose machines) dan kurang otomatis.
4. Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
5. Proses produksi tidak mudah berhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
6. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
7. Persediaan bahan mentah tinggi.
4. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang fleksibel (varied path equipment) menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong (forklift).
5. Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan proses produksi terputus-putus adalah:
1. Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan process lay out, mesin bersifat umum (general purpose machines), sistem pemindahan menggunakan tenaga manusia.
2. Diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum.
3. Proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Kekurangan proses produksi terputus-putus adalah:
1. Dibutuhkan penjadwalan karena memerlukan waktu yang banyak untuk menghasilkan produk sesuai pesanan.
2. Pengawasan produksi sangat sulit dilakukan.
3. Persediaan bahan mentah dan barang dalam proses, cukup besar.
4. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga kerja dan membutuhkan tenaga ahli.
Proses produksi dalam menghasilkan sebuah barang terdiri atas beberapa tahapan, sebagai berikut:
a. Tahapan produksi yang menghasilkan bahan mentah.
b. Tahap produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
c. Tahap produksi yang mengolah bahan baku dan menghasilkan barang setengah jadi.
d. Tahap produksi yang memproses barang setengah jadi menjadi barang jadi.
e. Tahap produksi yang menyalurkan barang jadi kepada pemakai.
Tahapan-tahapan dalam penetapan skala proses produksi sebagai berikut:
1) Routing, yaitu menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir.
2) Scheduling, yaitu menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan operasi proses produksi yang disinergikan sebagai suatu kesatuan.
3) Dispatching, yaitu menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan operasi produksi.
4) Follow up/ production forecasting, yaitu menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan proses produksi.
Pengorganisasi merupakan suatu proses penyusunan struktur organisasi dan tersedianya sumberdaya (tenaga, keuangan, prasarana dan sarana) dalam organisasi Aswar (1996). Terdapat dua aspek penting dalam kegiatan pengorganisasian, yaitu pembagian kerja dan departemensasi.
Pembagian tugas yang dimaksud adalah penyesuaian tugas pekerjaan agar setiap petugas dalam organisasi bertanggung jawab melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Hasil dari pekerjaan pengorganisasian adalah terbentuknya wadah (entity) atau satuan organisasi yang didalamnya ada perangkat organisasi agar tugas-tugas yang dipercayakan kepada pendukung dapat terlaksana.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang suatu proses usaha. Secara Umum, sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. (contohnya: sabit, cangkul, dan lainnya.) Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya produksi. (contohnya: lahan, jalan, parit, pabrik, tempat kerja, dan lainnya).
Produksi dapat diartikan dalam arti luas, adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna (manfaat) suatu barang/jasa yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Jadi, inti dari kegiatan produksi adalah menambah atau menciptakan nilai guna atau manfaat dari suatu barang/jasa. Manfaat (utility) yang diciptakan terdiri dari manfaat bentuk, manfaat tempat, dan manfaat waktu.
Pada dasarnya proses produksi terbagi menjadi dua, yaitu proses produksi terus menerus (continous) dan proses produksi terputus (intermittent). Proses produksi terus menerus yaitu proses produksi yang mengerjakan barang yang selalu sama dan tak pernah berganti.
إرسال تعليق